Pages

Subscribe:

Sabtu, 08 November 2014

8 Tips Mengobati Sakit Hati Karena Putus Cinta

Pernahkah Kamu mengalami sakit hati yang mendalam akibat cinta yang kandas ditengah jalan, atau cinta Kamu bertepuk sebelah tangan? Hal itu wajar memang wajar dialami oleh wanita. wanita adalah makhluk yang mengedepankan perasaan dibanding dengan logika. Wah... kalau sudah sakit hati, kita menjadi tidak selera melakukan aktivitas harian. Ini bisa berbahaya Ladies. Untuk itu, yuk kita simak tentang cara mengatasi sakit hati karena cinta.

1. Putus Kontak Sementara
Kamu harus memutuskan komunikasi untuk beberapa lama. Mungkin hal ini berat bagi anda. namun, jika anda masih terus menghubungi dan bertemu dengannya, Kamu malah tidak akan bisa move on darinya. Kamu akan terus terbayang-bayang jika tetap saja masih menghubunginya. Jadi, untuk sementara jangan menghubunginya sedikitpun untuk membuat hati Kamu lebih tenang dan bisa bangkit dari keterpurukan.

2. Menangislah Keluarkan Keluh Kesahmu
Jika menangis dapat membuat perasaan Kamu menjadi lebih lega, menangislah sekeras Kamu mau. Biasanya, setelah puas menangis hati akan merasa plong. Dan Kamu akan belajar memperbaiki kekurangan Kamu untuk menjalin hubungan selanjutnya. jadi, Kamu jangan malu ya Ladies kalau memang mau menangis, ya menangislah.

3. Sibukkan diri Kamu
Jangan terus memikirkan dia yang sudah mengkhianati cinta Kamu. Cobalah menyibukkan diri dengan hal – hal yang Kamu sukai. Kamu bisa belajar memasak, menonton film, berkebun atau hal lain yang bisa membuat pikiran kamu tidak terpacu padanya. Sehingga dikit demi sedikit Kamu akan lupa pada Dia yang telah membuatmu sakit hati.

4. Curhat Dengan Sahabat Dekat
Curhatlah kepada sahabat dekat Kamu. Biarkan uneg – uneg Kamu keluar semua. Sahabat kita pasti akan mengerti apa yang kamu rasakan. Bahkan, mereka akan dengan senang hati menghibur Kamu agar tidak terus memikirkan lelaki yang tidak penting. Dengan begitu, saya yakin kamu akan merasa lebih lega dan nyaman.

5. Menyanyilah Sesuka hatimu
Menurut psikolog, menyanyi adalah kegiatan yang dapat membuat stress menjadi hilang. Menyanyilah lagu yang membuat anda menjadi semangat. Jangan justru menyanyikan lagu – lagu bertema patah hati. dengan begitu, pikiran Kamu akan lebih terbuka untuk segera melupakannya.

6. Curahkan Isi Hati Dengan Menulis
Tulislah apa yang kamu rasakan disebuah kertas. Jika Kamu kreatif, Kamu bisa menuliskannya dalam bentuk puisi. Puisi tersebut bisa anda manfaatkan untu mengikuti lomba naskah puisi yang akhir – akhir ini banyak diselenggarakan. Jadi, selain bisa membuat hati lebih plong, puisi bisa bermanfaat juga untuk diikutkan ke lomba.

7. Berliburlah Ke Tempat Yang Menyenangkan
Pergilah berlibur bersama teman atau keluarga Kamu. Kamujuga harus pandai memilih tempat liburan. Jangan memilih tempat berlibur yang pernah Kamu kunjungi bersama sang mantan. Karena, hal itu justru akan membuat kalian teringat padanya. Jadi, pilihlah tempat wisata yang belum pernah kalian kunjungi agar bisa menambah wawasan baru.

8. Berikan Rasa Terima Kasih Sama Mantan Kamu
Walaupun Kamu sudah dibikin sakit hati sama mantan, ada baiknya kamu tetap mengingat kebaikan yang telah dilakukan mantanmu, ucapkanlah terima kasih dan lakukan hal itu agar hati kamu sedikit lebih tenang, sehingga rasa kebencian Kamu sama mantan akan terasa berkurang, dan anggaplah bahwa kejadian ini tidak pernah terjadi, agar tidak memperpanjang rasa sakit hati Kamu, yang ada kalau Kita terus-terusan sakit hati hanya akan membuat mantan besar kepala dan sombong, maka itu Kita buktikan bahwa Kita bisa move on dengan mudah.

Itulah delapan tips menghilangkan sakit hati akibat putus cinta. Jangan berlarut – larut dalam kesedihan. Bangkitlah untuk memulai hal baru kawan.. Ok sekian dulu ya… bye bye

Jumat, 19 September 2014

Hal-Hal Baik yang Terjadi Ketika Kamu Meninggalkan Media Sosial

Media sosial diciptakan sebagai sarana menjalin hubungan dengan rekan maupun kerabat yang terpisah jarak. Sayangnya, kini banyak orang yang justru kecanduan oleh keberadaan mereka. Orang jadi terobsesi untuk selalu update, dan selalu ingin tahu apa yang terjadi di linimasa.

Berapa banyak waktu dalam sehari yang kamu habiskan untuk mengecek Facebook, Twitter, dan Path? Mungkin saatnya kamu berhenti sejenak dan mengetahui hal-hal baik yang terjadi ketika kamu meninggalkan media-media sosial itu…



1. Kamu bakal jadi lebih hidup.

Keseringan nunduk, kamu jadi kayak zombie
Karena selama mengecek linimasa medsosmu, kamu ‘mati': kamu terlalu sibuk dengan layar hapemu dan mengabaikan sekelilingmu. Kamu jadi tuli sama orang yang mengajakmu bicara atau jadi lupa ngasih makan binatang peliharaanmu. Saat kamu ke luar rumah pun, kamu gak menikmati pengalamanmu menjelajah karena kepalamu terlalu sibuk menunduk.

Ketika kamu meninggalkan medsos, barulah kamu menjadi lebih hidup; kamu sadar sepenuhnya dan pancainderamu berfungsi. Kamu jadi bisa lebih fokus dengan segala hal yang sekelilingmu. Selamat datang kembali di dunia nyata.


2. Lebih banyak pekerjaan yang kamu selesaikan.

Lebih banyak yang bisa kamu selesaikan.


Medsos adalah pengalih perhatian yang dapat menurunkan produktivitasmu, terutama buat yang sehari-hari berkutat dengan internet dan komputer. Buat penulis media online seperti saya, gampang banget buat me-minimize tab kerjaan lalu membuka Facebook atau Twitter. Maksudnya sih sebentar doang, tapi tahu-tahu sudah habis setengah jam.

Begitu kamu menutup medsosmu, akan lebih banyak pekerjaan yang bisa kamu selesaikan. Lebih baik kerjain sekarang daripada jadi pulang telat, ‘kan?


3. Kamu bisa melakukan BANYAK hal lain.

Tanpa sadar, banyak waktumu tersita untuk sekadar mengamati linimasa di media sosial. Jika sekali mengecek medsos bisa menghabiskan waktu setengah jam, tinggal kalikan saja dengan jumlah kamu membuka linimasa dalam sehari. Ingat, waktu yang hilang tidak bisa diputar ulang.

Tinggalkan medsosmu. Kamu akan sadar betapa banyak waktu yang bisa kamu manfaatkan untuk melakukan berbagai hal. Kamu bisa berolahraga, nongkrong bareng teman-temanmu, atau mengerjakan bisnis sampinganmu. Camkan bahwa orang sukses nggak akan menyia-nyiakan waktunya.

4. Mengenal siapa temanmu yang sebenarnya.

perhatikan siapa temanmu yang sebenarnya
Media sosial membuat kamu merasa punya banyak teman baik. Padahal, jadi teman baik di medsos itu gampang, tinggal nge-like atau komentar yang baik-baik. Medsos membantumu menjalin hubungan dengan baik, tapi gak serta-merta menjadikan mereka sahabat baikmu. Coba deh, berapa orang yang akan benar-benar datang menjengukmu saat kamu update status terpaksa mondok di rumah sakit?

Kamu akan sadar bahwa temanmu di dunia nyata gak sebanyak itu saat kamu menonaktifkan linimasamu. Tapi, kamu jadi mengerti, teman yang sebenarnya adalah mereka yang tetap ada di sisimu saat kamu kembali ke dunia nyata.


5. Tombol “like” sama sekali gak ada artinya.

Nge-like itu gak ada artinya


Tombol “like” sudah tidak lagi berarti kamu menyukai sebuah postingan di medsos. Kadang-kadang, artinya semata adalah kamu menyadari postingan tersebut eksis di jagat maya. Mengeklik “like” seakan menjadi gestur yang reflek dilakukan sebagai bentuk apresiasi karena sudah memposting, terlepas dari mereka benaran suka atau enggak.

Ketika kamu melepaskan diri dari belenggu medsos, kamu akan memahami betapa gak berharganya sebuah “like.” Sekadar lambang jempol gak bisa menyembuhkan orang sakit, memberi makan orang yang kelaparan, atau menghentikan perang.


6. Lebih banyak pencapaian yang akan kamu dapatkan.

Media sosial itu didesain untuk tidak ada habisnya. Kamu akan terus dicekoki dengan update di linimasa. Selalu ada hal baru yang bisa kamu lihat atau lakukan.  Berhadapan dengan hal yang “tidak ada habisnya” ini jelas bakal menguras energimu dan mentalmu. Kamu jadi gak melakukan pencapaian apa-apa.

Balik ke dunia nyata, banyak pekerjaan yang bisa benar-benar kamu selesaikan. Buku bisa selesai dibaca. Taman bisa selesai kamu sirami. Dengan melakukan hal-hal itu, dan kamu akan mendapatkan hadiah berupa perasaan lega telah menyelesaikan sesuatu. Perasaan yang gak akan kamu dapatkan dari memelototi linimasa.

7. Kamu gak perlu takut di-stalking.

Kamu mungkin nggak sadar kalo ada yang mengintip profilmu, melihat-lihat fotomu, atau bahkan mengunduhnya. Entah mau digunakan buat apa. Di media sosial, privasimu sangat lemah dan itu bisa disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Lepas dari medsos berarti kamu bisa lebih menjaga dirimu dari orang-orang seperti ini.





8. Kamu merasa lebih pede.

Percaya diri

Saat kamu memposting sesuatu di medsos — update status, gambar, atau apapun — dan gak ada yang nge-like atau komentar, sedikit banyak kamu jadi merasa gagal dan kecewa. Apalagi ketika kamu dikelilingi oleh orang-orang yang lebih dari kamu di dunia nyata. Kamu jadi merasa inferior. Kepercayaan dirimu jatuh.

Dengan rehat dari medsos, kamu sadar bahwa dirimu ternyata lebih punya arti dibanding sebuah jempol dan komentar.


9. Kamu lebih mensyukuri apa yang kamu miliki.

Berkutat dengan medsos juga bikin kamu lebih susah mensyukuri apa yang sudah kamu punya. Kamu merasa iri bila melihat temanmu pamer jalan-jalan ke luar negeri, punya tas baru yang mewah, atau mobil baru. Sementara kamu sibuk dengan kerjaan dengan penghasilan yang jelas kurang untuk jalan-jalan atau beli mobil.

Cuti dulu deh dari gemerlap dunia maya dan sadari semua yang telah kamu capai dan miliki sampai saat ini. Gajimu mungkin tidak bisa dibuat beli mobil, tapi kamu senang bekerja di sana. Kamu punya kehidupan yang cukup baik dan orang-orang yang menyayangimu. Kamu akan paham, sebenarnya kamu udah memiliki segala yang kamu butuhkan.

10. Kamu sadar, kamu lebih dari satuan data biner.

Kamu bukan sekedar data biner

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, media sosial didesain untuk jadi “nggak ada habisnya.” Sebanyak apapun waktu yang kamu habiskan di sana, itu gak akan pernah cukup untuk melahap semua informasi di sana. Bagi medsos, kamu adalah sebuah target yang bisa ditambang untuk memperkaya pundi-pundi mereka. Di luar semua itu, apa yang kamu lakukan sama sekali tidak relevan untuk mereka.

Hei, kamu adalah manusia, bukan hanya sekadar bit data. Teknologi hadir untuk kamu manfaatkan, bukan sebaliknya. Tutup media sosialmu dan rasakan eksistensimu sendiri. Lalu, bayangkan semua yang bisa kamu lakukan bila kamu tidak terpaku pada layar dan data.


Saya tentu tidak memintamu untuk meninggalkan media sosial sama sekali. Media sosial itu penting kok. Tapi bukan berarti kita mesti mengecek Facebook, Twitter, atau Path puluhan kali sehari, ‘kan? Nikmati hidupmu sebagai manusia, bukan sebagai satuan bit data di jagat maya.

Sekali lagi, selamat datang di alam nyata.

Jodoh Tidak Perlu Dicari, Yang Penting Kamu Memantaskan Diri

Jodoh dan soulmate adalah konsep absurd yang sering membuat orang galau. Apalagi, dalam masyarakat kita jodoh dan pernikahan seakan menentukan keberhasilan seseorang. Saat sudah mencapai umur yang dianggap siap untuk menikah, tidak jarang kamu dihampiri pertanyaan, “Mana calonnya?” dan “Kapan nikah?
Dampaknya, banyak dari kita yang panik mencari saat merasa belum juga menemukan soulmate. Mulai dari minta dikenalkan teman, pasrah dijodohkan oleh orang tua, hingga ikut kontak jodoh di internet. Memang benar ya jodoh dan soulmate harus dicari? Tidak adakah cara lain untuk mendapatkannya? Hmm…memantaskan diri, misalnya?

Terus Fokus Mencari Soulmate Justru Akan Membuat Kita Lebih Rentan Tersakiti
Soulmate atau belahan jiwa jadi hal yang ingin didapatkan oleh hampir semua orang. Memang kedengarannya menyenangkan sih, saat kamu punya seseorang yang memahami dan selalu ada di sisimu.
Demi mendapatkan soulmate-nya tidak jarang orang akan rela mengorbankan banyak hal. Tapi pernahkah kita bertanya mengenai validitas konsep ini? Apakah benar ada individu lain yang akan benar-benar memahami kita sampai ke titik terdalam?
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Experimental Psychology justru menunjukkan bahwa konsep soulmate sebenarnya hanya ilusi. Mempercayai konsep ini akan membuat seseorang tidak bisa menjalani hubungan romantis yang sedang dijalaninya dengan maksimal.
“Saat seseorang mempercayai bahwa pasangannya adalah pasangan jiwa dan mereka “tertakdirkan”, biasanya pasangan ini akan lebih tidak bahagia. Mereka juga akan menghadapi risiko lebih besar untuk berpisah.”
Menganggap pasanganmu sempurna adalah awal dari bencana
Menganggap pasanganmu sempurna adalah awal dari bencana
Ketika kita mempercayai konsep soulmate, kita akan rentan menganggap pasangan yang sedang bersama kita sebagai orang paling sempurna bagi kita. Dalam hubungan yang dianggap sudah “tertakdirkan”, akan tercipta pemahaman bahwa hubungan tersebut harus bebas dari konflik. Padahal, konflik adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam sebuah hubungan.
Dampaknya, setelah masa “bulan madu” lewat dan konflik mulai bermunculan, pasangan yang merasa sudah menemukan belahan jiwanya tersebut akan terkejut saat melihat ketidaksempurnaan pasangan.
“Ketika kenyataan dalam hubungan menunjukkan sebaliknya, maka pasangan jenis ini akan lebih tersakiti.”
 Jika Diam Saja, Apakah Jodoh Akan Datang Sendiri?
Jika hanya diam, akankah dia datang?

Lalu bagaimana dong agar kita bisa menemukan pendamping? Haruskah kita hanya duduk di rumah, diam dan berdoa sembari menunggu jodoh datang? Tentu tidak, dong. Sebenarnya proses menemukan jodoh itu tidak jauh berbeda dari pendakian gunung.
Demi mencapai puncak, kamu harus terus melangkahkan kaki. Akan ada berbagai jalan menanjak dan ranting besar yang harus dilewati. Kamu bisa memilih berhenti dan membalikkan badan untuk kembali atau terus memaksakan diri agar tetap melangkahkan kaki. Jika kamu memilih untuk terus berjalan, pelan-pelan puncak pasti terlihat di hadapan.
Hanya saja, ada cara lain yang lebih elegan dari sekedar mencari jodoh. Kamu tidak perlu heboh seperti anak ayam kehilangan induk hanya demi menemukan orang yang bisa mengisi hati. Nama cara ini adalah: memantaskan diri.
 Alasan Kenapa Lebih Baik Kamu Fokus Memantaskan Diri:
1. Terkadang Jodoh Belum Datang Karena Kita Belum Selesai Dengan Diri Sendiri
Selesaikan dulu kewajiban dan kejarlah impianmu

Kamu tidak jelek, pemikiran dan pengetahuanmu pun luas. Tapi hingga hari ini belum ada orang yang datang dan mengisi hati. Jika hal ini terjadi padamu, kamu perlu bertanya pada dirimu:
“Apakah aku benar-benar sudah selesai dengan diri sendiri?”
Terkadang kondisi pribadimulah yang menjadi halangan bagi orang-orang yang tepat untuk datang. Barangkali kamu belum lulus kuliah, atau masih ingin bertualang mencari pekerjaan yang paling tepat untukmu. Semua keinginan pribadi itu akan tercermin dalam perilaku dan kesiapanmu.
Daripada sibuk mencari, kenapa tidak berusaha menuntaskan keinginan dan impian pribadi terlebih dahulu? Selesaikanlah semua ambisi dan egoisme personalmu. Setelah urusan dengan dirimu sendiri benar-benar tuntas barulah kamu akan mampu menciptakan ruang untuk orang lain.
2. Meningkatkan Kualitas Diri Akan Membuatmu Lebih Menarik Dan Merasa Siap
Kamu akan lebih siap dan terlihat lebih menarik

Pernah gak kamu merasa tidak memiliki apapun untuk dibanggakan? Kamu tidak punya pencapaian, tidak ada gairah besar dalam dirimu yang benar-benar membuatmu merasa hidup. Saat kamu sedang berada dalam titik ini biasanya kepercayaan dirimu pun akan sedikit luntur.
Seseorang yang tahu benar apa yang ingin dikejarnya akan terlihat lebih menarik di mata orang lain. Ia yang fokus mengejar impiannya sudah mengerti apa yang harus dilakukan, orang macam apa yang layak mendampingi serta hubungan romantis macam apa yang harus dihindari.
Pribadi dengan visi yang jelas tentu tampak lebih menjanjikan dibanding orang yang masih belum tahu akan membawa hidupnya ke arah mana. Tidak hanya membuatmu lebih menarik di mata orang lain, fokus menambah kualitas diri juga akan membuatmu merasa lebih siap.
Kamu sudah tahu akan mengarahkan kemudi hidupmu, kini saatnya ada orang yang mendampingimu.
3. Saat Kamu Sudah Berada Di Jalur yang Tepat, Mereka yang Datang Juga Akan Lebih Tepat
Saat jalanmu sudah tepat, mereka yang datang juga akan lebih tepat

Kamu sudah yakin sepenuh hati akan mengambil pendidikan Master di Jurusan Jurnalistik dengan spesifikasi Penulisan Kreatif. Untuk sementara waktu kamu melupakan urusan hati dan fokus pada pendidikanmu. Waktumu benar-benar kamu manfaatkan untuk belajar dan mengejar passion-mu.
Dengan perjuangan yang tidak ringan, kini hidupmu sudah berada di jalur yang selama ini kamu idamkan. Kamu sudah diterima di universitas dan jurusan idaman. Tidak hanya itu, ditengah kesibukan kuliah kamu juga bekerja di media lokal. Tulisanmu mulai muncul dan dibaca orang.
Selalu ada hal baik bagi orang-orang yang melakukan hal baik. Kamu yang sudah berusaha membawa hidup kearah yang lebih sesuai panggilan hati juga akan didatangi oleh mereka yang layak mendampingi. Tidak akan ada lagi orang-orang random yang mendekatimu.
Mereka yang datang di saat arah hidupmu sudah terang kemungkinan besar adalah orang yang juga punya arah hidup yang sama denganmu. Atau paling tidak, bersama dia kamu bisa berjalan beriringan mencapai impian.
4. Datang Disaat Kamu Sudah Siap Akan Membuatmu Lebih Terhormat
Datanglah saat kamu sudah siap, dengan terhormat

Buat para laki-laki yang galau karena masih belum punya pacar, ada baiknya kamu mengubah pola pikir. Daripada merana sepanjang hari karena merasa sepi, kenapa tidak kamu manfaatkan waktumu untuk memperbaiki diri? Di luar sana masih banyak kegiatan yang lebih bermanfaat dari sekedar pacaran, kok.
Datang ketika kamu sudah benar-benar siap akan membuatmu jadi pribadi terhormat yang memang layak diperhitungkan. Kamu tidak perlu membuang waktu mengejar gadis yang jual mahal terus itu. Tidak usah pula kamu habiskan rayuanmu untuk menjadikannya pacarmu.
Sumpah deh — lebih baik kamu ikut Muay Thai kek, gabung klub menulis, atau ikut komunitas film dokumenter. Gunakan waktu yang kamu miliki untuk menambah pengetahuan dan pengalaman.
Ketika kelak kamu mendatangi gadis yang kamu sukai dengan perbekalan yang sudah lengkap, kamu tidak akan lagi dipandang sebelah mata. Dengan fokus memantaskan diri kamu juga akan merasa tidak harus bertaruh banyak saat kelak mendatangi dia yang membuatmu tertarik.
Toh kamu datang dengan kualitas yang oke, kalau ditolak ya dia yang rugi!
5. Meminta Pasangan Menerimamu Apa Adanya Adalah Hal yang Egois
Kalau kamu masih suka menuna, jangan kaget kalau dapat pasangan yang juga gemar menunda pekerjaan

Kamu pasti tahu kan lirik Lagu Tulus yang ini?:
Jangan cintai aku apa adanya ooooh jangan. Tuntutlah sesuatu, biar kita jalan kedepan.
Kalau belum tahu, silahkan cari albumnya. Murah kok, jangan download bajakan ya!.
Menjadi orang yang tidak mau meningkatkan kualitas diri adalah bentuk egoisme terhadap calon pasangan. Kamu ingin pasangan yang sempurna, sementara kamu sendiri tidak mau melakukan apapun untuk mencapainya. Ketika kelak akhirnya (kamu beruntung) pasanganmu yang “wow” itu datang, apa dia nggak kecewa lihat kamu yang nggak ada apa-apanya ini?
Punya keinginan kuat untuk terus memperbaiki diri juga jadi modal awal bagi langgengnya hubungan. Seseorang yang mau terus meningkatkan kualitasnya akan lebih mudah belajar beradaptasi dengan pasangannya kelak.
6. Bukankah Pada Akhirnya Jodoh Adalah Cerminan Diri?
Akhirnya jodoh adalah cerminan diri, kan?

Lihat deh ayah-ibu kita atau pasangan suami istri di sekelilingmu. Jika kamu mengamati dengan seksama, biasanya mereka adalah 2 pribadi yang mirip dalam pandangan hidup tapi punya sifat yang saling melengkapi. Begitu pula yang kemungkinan besar akan terjadi padamu.
Jodohmu adalah cerminan dirimu sendiri. Mereka yang datang tidak akan jauh-jauh dari upayamu memperbaiki diri selama ini. Kalau kamu mau dapat pasangan yang pintar masak, kamu harus fair dong! Langkahkan juga kakimu ke dapur dan belajarlah memasak.
Kalau kamu mau dapat pasangan yang cerdas dan gemar membaca, ya masa kamu mau cuma duduk diam sambil ongkang-ongkang kaki? Perbanyak juga referensimu soal bahan bacaan, agar kalian bisa hangat berbincang.
Dia yang “tertakdirkan” untukmu tidak akan jauh dari upayamu mengubah diri menjadi pribadi yang lebih baik. Tuhan tidak pernah main-main dengan janjinya.
Gimana? Masih mau galau dan heboh berusaha cari pacar, atau mau mulai memantaskan diri aja nih mulai sekarang?

Kamis, 18 September 2014

25 Hal yang harus kamu hentikan biar kamu gak buang-buang waktu lagi :)

Terkadang manusia nggak sadar apa fungsi sebenarnya dari waktu. Kita berpetualang dari detik ke detik tanpa menyadari kalau kita sering ngelakuin hal-hal yang nggak penting. Padahal, waktu yang cepat berlalu itu adalah sebuah pengingat bagi manusia bahwa tidak ada yang akan bertahan selamanya.

Kalau kamu sendiri, apa  termasuk orang yang suka membuang-buang waktu? Simak yuk, 25 hal yang harus kamu hentikan agar kamu nggak buang-buang waktu lagi:

1. Mengabaikan hal-hal kecil



Mungkin karena terlalu sibuk dan lelah, hal-hal kecil yang ada di depan matamu luput dari pandanganmu. Kamu seringkali melupakan waktu-waktu berharga bersama keluarga dan sahabat. Meskipun hanya untuk sekedar berbincang dan bercanda, luangkanlah waktumu untuk itu. Selagi kamu masih ada waktu bersama mereka.

2. Menganggap dirimu sebagai orang yang super sibuk



Hilangkanlah pikiranmu tentang ini. Kalau kamu sendiri sudah menanamkan sebuah keyakinan bahwa dirimu adalah orang yang sibuk, maka kamu nggak akan pernah meluangkan waktu bahkan untuk diri kamu sendiri. Kamu tidak akan membuang waktumu kok hanya karena kamu beristirahat dan refreshing sejenak. Jangan biarkan diri kamu stres karena pikiranmu sendiri.

3. Berpikir buruk dengan keadaan yang dihadapi



Jangan terlalu berikiran buruk dengan masalahmu. Saat kamu selalu berpikiran buruk atas hal yang menimpamu, kamu akan menjadi orang yang tidak pernah bisa bersyukur. Jadilah orang yang bijaksana dalam menghadapi maslah. Tetap ingat bahwa banyak hal yang seharusnya kita syukuri daripada harus kita keluhkan.

4. Mendramatisir permasalahan



Membesar-besarkan masalah tentunya akan membuang waktu dan tenagamu sia-sia. Bukannya solusi yang kamu dapat, malah masalah baru bisa muncul. Yang ada masalah yang kamu hadapi semakin menumpuk. Tetaplah berpikir positif, sehingga kamu bisa menyelesaikan masalahmu dengan kepala dingin. Dengan begitu, tanpa harus bersusah payah, satu per satu masalahmu akan teratasi.

5. Menginginkan sesuatu yang nggak perlu



Apa yang kamu inginkan nggak selamanya bisa kamu dapatkan. Berhentilah menjadi seseorang yang boros. Kamu harus bisa memilih sesuatu yang benar-benar kamu perlukan.

Membuang waktu untuk hal yang nggak perlu aja rugi besar, apalagi ditambah dengan membuang uangmu untuk sesuatu yang nggak kamu perlukan. Syukuri apa yang sudah kamu miliki, menjaga dan merawat apa yang telah kamu miliki jauh lebih baik daripada harus selalu membeli barang-barang yang baru.

6. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain



Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Kamu nggak perlu membandingkan diri kamu dengan orang lain, karena itu hanya membuatmu menjadi minder dan nggak bangga dengan dirimu sendiri.

Segala perbandingan diri yang kamu lakukan harus dilaksanakan sebagai acuan untuk jadi lebih baik. Jangan sampai malah membuat kamu jadi nggak percaya diri.

7. Memikirkan masalah yang telah berlalu



Kamu nggak akan bisa maju jika masih saja memikirkan masa lalumu. Masa lalu biarkan berlalu, cukup hanya jadi pengalaman hidupmu saja.

Kamu akan selalu terus berkembang, berjalan maju ke masa depan. Jadi untuk apa kamu memikirkan masalah di masa lalu yang nggak akan pernah bisa kamu rubah lagi.

8. Terlalu takut dengan kesalahan yang kamu perbuat



Takut akan kesalahan yang pernah dilakukan

“Mistakes make perfect”. Nggak ada manusia yang nggak pernah berbuat salah. Kita tahu mana yang benar dan mana yang salah juga dari adanya sebuah kesalahan.

Jangan terlalu takut dengan kesalahan yang pernah kamu perbuat. Jadikan kesalahanmu sebagai pelajaran dan motivasi. Dan yang harus kamu lakukan sekarang adalah memperbaikinya.

9. Sibuk memikirkan apa yang dipikirkan orang tentangmu



Jangan terlalu memikirkan apa yang orang-orang katakan tentangmu. Dan terlebih lagi jika kamu yakin kamu nggak berbuat salah apa-apa kepada mereka.

Apa yang harus kamu khawatirkan? Kamu nggak mungkin menutup mulut mereka satu per satu agar mereka tidak berbicara lagi tentangmu. Lebih baik gunakan tanganmu untuk menutup telingamu sendiri.

10. Membohongi diri sendiri



Kita seringkali tidak bisa jujur dengan diri kita sendiri. Tapi nggak semua orang mau mengakui kalu dia sedang membohongi dirinya sendiri.

Berbohong pada diri sendiri sama saja membuat kita nggak nyaman dengan diri kita sendiri. Peperangan batin tidak bisa lagi dihindari, sehingga timbul perasaan cemas dan keragu-raguan. Kita tidak akan pernah bisa melakukan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya.

11. Menunda-nunda pekerjaan



Yang satu ini udah jelas banget bikin waktu kamu terbuang sia-sia. Yang bikin kita sering nunda pekerjaan adalah rasa malas yang menyerang. Kuatkan iman, dan tahan dengan godaan-godaan yang ada di depanmu. Menunda pekerjaan sama halnya seperti membiarkan dirimu terjerumus dalam godaan sesaat.





12. Definisi sukses dan bahagia dari orang lain



Yang menentukan hidupmu adalah dirimu sendiri. Kamu pasti punya caramu sendiri untuk bisa sukses dan hidup bahagia.

Jangan hanya terpacu dengan kesuksesan dan kebahagiaan yang selalu diagung-agungkan oleh orang lain. Ciptakan hidupmu sendiri. Kebahagiaan dan kesuksesanmu, hanya ada di tanganmu sendiri.

13. Dimanfaatkan orang lain


Pergunakan kemampuan dan keahlianmu dengan sebaik-baiknya. Tunjukan usaha terbaikmu, tapi kamu harus berhati-hati. Jangan mau diperbudak dan dimanfaatkan oleh orang-orang yang nantinya hanya akan merugikan dirimu sendiri.

14. Terlalu ngoyo dalam membuat orang lain terkesan


Kamu tidak perlu bersusah payah untuk membuat orang lain terkesan denganmu. Pencitraan yang dibuat-buat hanya akan membuatmu tersiksa. Cukup jadilah dirimu sendiri dengan sebaik mungkin. Kalau apa yang sudah kamu buat adalah sesuatu yang bagus, orang-orang dengan sendirinya akan mengagumi kamu.

15. Rasa takut yang berlebihan


Jangan sampai rasa takutmu mengalahkan segalanya. Ketakutan-ketakutan sendiri yang seringkali muncul dengan tiba-tiba, terkadang membuat kita menjadi ragu-ragu. Tapi kalau kamu kebanyakan takut, kapan kamu bisa ambil tindakan? Lawan rasa takutmu, and do what you have to do!





16. Meragukan kemampuan diri sendiri


Nggak percaya dengan kemampuan diri sendiri adalah salah satu faktor penghambat terbesar untuk bisa maju. Kamu harus percaya pada kemampuan yang kamu miliki. Kalaupun kamu masih ada sedikit keraguan, lakukan ini dengan perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit.

17. Stuck di lingkungan yang buruk


Lingkungan kita memiliki peran yang besar dalam membentuk pribadi kita. Jadi berhati-hatilah dalam memilih teman-temanmu. Jika lingkungan sehari-harimu tidak membawa dampak yang positif untuk dirimu, sudah pasti kamu hanya hidup dalam kesia-siaan saja.

Carilah lingkungan yang bisa membuatmu lebih baik lagi, yang bisa mendukungmu dalam melakukan hal-hal positif.

18. Menunggu waktu yang tepat


Kita tidak bisa selalu menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu. Kita harus berani mengambil tindakan, karena kita sendiri sebenarnya nggak tahu kapan waktu yang sempurna untuk memulai. Seringkali kita banyak melewatkan kesempatan emas karena salah prediksi. Lebih baik, lakukan sesegera mungkin, sebelum terlalu terlambat.





19. Melarikan diri dari masalah


Masalah bukan untuk dihindari, tapi untuk dihadapi. Menghindari masalah bukan membuat permasalahan selesai, justru semakin membuat permasalahan itu semakin membesar. Kalau masalah itu sudah terlanjur membesar, waktu dan tenagamu menjadi semakin banyak terbuang sia-sia.





20. Pemikiran yang tertutup


Bukalah lebar-lebar pikiranmu. Jangan membenci hal-hal yang tidak kamu suka. Pergunakan waktu luangmu untuk mengetahui hal-hal lain yang bisa menambah wawasan dan pengetahuanmu. Pemikiran manusia itu seperti sebuah parasut, dia hanya akan bekerja saat dia terbuka.

21. Mencari-cari kesalahan dan kelalaian orang


Berhentilah untuk selalu mencari kesalahan dan kelalaian orang. Orang yang berbuat kesalahan bukan berarti dia adalah orang yang buruk. Kamu tahu bahwa tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat salah, begitupun juga dengan dirimu. Yang terpenting adalah urusi diri kamu sendiri terlebih dahulu.





22. Kemarahan


Kemarahan bukanlah salah satu faktor yang membuat kamu jadi bahagia. Adakah di dunia ini orang yang tidak ingin merasa bahagia? Kalau hidup bahagia adalah salah satu tujuan utama hidupmu, maka hilangkanlah kemarahanmu. Maafkan dan lupakan kesalahan orang-orang yang pernah menyakitimu, dengan begitu kamu akan merasa lebih tenang.


23. Kebencian


Jalinlah hubungan yang baik dengan orang-orang di sekitarmu. Berikan senyuman dan keramahan meskipun orang-orang itu berlaku buruk padamu. Lakukan itu bukan karena mereka baik padamu, tetapi kamu melakukan ini karena kamu adalah orang yang baik.


24. Penyesalan yang berlarut-larut


Penyesalan yang berlarut-larut hanya membuat kamu semakin terjerumus dalam keterpurukan. Yang lalu biarlah berlalu, kamu nggak akan bisa terus-terusan memikirkan suatu hal yang udah nggak bisa diubah lagi. Bebaskan pikiranmu dari rasa penyesalanmu.


25. Sibuk memikirkan hari kemarin dan esok


Jangan menangisi kesalahanmu di masa lalu. Dan juga jangan terlalu mengkhawatirkan hidupmu di masa depan yang belum bisa kamu datangi. Kamu hidup di saat ini, tidak hari kemarin ataupun besok. Perbaiki masa lalumu di hari ini, dan juga mulai menata hidup untuk masa depan di hari ini pula.

Waktu akan selalu terus berjalan maju. Sepintar apapun dan sekaya apapun, ilmu dan uang yang kita miliki nggak akan pernah bisa bikin waktu-waktu kamu yang hilang bisa kembali lagi. Mungkin itulah sebabnya, kenapa kita tidak bisa membeli waktu. Agar kita bisa menghargai waktu yang kita miliki. Yuk, mulai sekarang, hentikan hal-hal yang bikin waktu kamu terbuang sia-sia. Jangan ditunda-tunda lagi!